05 Agustus 2009

Sang Penista Agama Islam, Jazuli; "Kalau Allah Ada, Saya Colok Matanya!!"

Untuk pertama kalinya, saya langsung CoPas [Copy Paste] artikel yang akan saya muat, dari source aslinya. Namun saya akan tetap mencantumkan sourcenya.

Sang Penista Agama Islam, Jazuli; "Kalau Allah Ada, Saya Colok Matanya!!"
Mengaku HANYA Iseng
Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus pelecehan Alquran di Probolinggo, baru kali ini terjadi. Karenanya persoalan tersebut begitu membetot perhatian publik. Lalu bagaimana asal muasal terungkapnya kasus tersebut? Berikut catatan beritajatim.com.

Adalah Lutfi Ahmad, warga Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang pertama kali melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Pria keturunan Arab ini merasa tak nyaman setelah mendengar keterangan sejumlah rekannya terkait tindakan pelaku yakni Jazuli.

Menurutnya, kasus tersebut bermula disebuah acara takziah di rumah Jupri, di Dusun Pengadangan, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tepatnya sekitar seminggu lalu. Saat itu, Jazuli, yang juga datang melayat tetangganya yang meninggal itu, terlibat perbincangan dengan kawan-kawan sekampungnya.

Lalu entah mengapa, ditengah obrolan itu, tiba-tiba Jazuli, menghardik seorang petakziah lain yang melafalkan kalimat Istigfar (Astagfirullah Halazdim). Ironisnya, Jazuli, bahkan melarang orang itu (belakangan diketahui bernama Rahmad, red) untuk tidak melafalkan kembali kalimat Istigfar, jika dirinya masih berada ditempat itu. “Jazuli, melarang Rahmad membaca Istigfar sambil mencak-mencak dan menutup telinganya,” kata Lutfi Ahmad.

Tak sampai disitu, seolah tanpa beban, dihadapan puluhan petakziah, Jazuli, juga mengatakan jika Allah SWT, itu tidak pernah ada. “Dia bilang Allah tidak ada. Mana Allah, kalau ada saya culek matanya, dan saya robek mulutnya. Mana, mana Allah,” lanjut Lutfi Ahmad, menirukan kata-kata Jazuli, saat itu.

Waktupun terus berlalu. Keesokan harinya, sejumlah pemuda atas saran Lutfi Ahmad, mendatangi rumah Jazuli, untuk memastikan sikap pria asli Dusun Pengadangan, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu terhadap Keesaan Allah. Tak disangka, saat dijumpai dirumahnya, Jazuli makin berani memperlihatkan sikap ketidakwajarannya tersebut. “Dihadapan kami dia menduduki Alquran, menyobek, bahkan berniat mengkentuti Alquran. Dia juga menantang keesaan Allah SWT,” sambung Lutfi Ahmad.

Untuk membuktikan tindakan Jazuli, Lutfi Ahmad, diam-diam juga merekam semua pembicaraan dan tindakan Jazuli, melalui kamera ponsel. “Saat merekam ponsel sengaja kami sembunyikan, karena kami tak ingin Jazuli tahu kalau kami rekam. Kepada kami Jazuli juga mengaku jika sudah memiliki 202 murid,” pungkas Lutfi Ahmad.

Selanjutnya, atas kesepakatan sejumlah pengurus FUIB (Forum Ummat Islam Bersatu) Probolinggo, kasus Jazuli, dibawa ke kepolisian.

sumber: beritajatim.com

4 komentar:

Anonim mengatakan...

astagfirullah...

edan tenan..

Eka mengatakan...

good Luck!!!
eh jazuLi koncoe dewe kan

Rizky Kharisma mengatakan...

lha... jazuli gk ndek sby tah :P

beehonz mengatakan...

hado..
g nyambung areg2 i,,